RumahKataElva

     Memiliki sahabat yang memiliki hobi sama memang sangat menyenangkan. Kita bisa berbagi, bermain, dan belajar bersama juga tentunya. Pada suatu hari aku dan sahabatku terjebak dalam sebuah petualang yang di luar skenario. Petualangan yang mengasikkan, dipenuhi dengan hal-hal baru. Penuh ketegangan(baca:kebingungan), namun sangat mengasyikkan.     Petualangan itu dimulai ketika hari beranjak sore. Aku dan sahabatku memulai perjalanan mengelilingi kota Malang. Awalnya perjalanan ini berjalan sesuai rencana. Namun, setelah memasuki kawasan SoeHat semuanya berubah total. Bahkan kami tak dapat menentukan rute perjalanan kami selanjutnya. Ya, kami tersesat.     Kami biarkan roda berputarlah yang menentukan arah. Kami sama sekali tak mengenal siapa-siapa. Daerah yang kami lewati ini memang benar-benar asing bagi kami yang baru satu setengah tahun ini tinggal di kota Malang. Pikiran-pikiran burukpun mulai bermunculan, "Bagaimana kalau kami benar-benar tersesat?","siapa yan

Elva N.S. Di sini Di ruang yang sempit ini Aku mencoba mengenali Aku belajar menyayangi Namun di ruang ini pula Aku hancur karena hidup tak terduga Dulu suka tapi kini duka Aku patah karena menyayangi Entah ini perasaanku atau hanya ilusi yang menghantui Tak pernah pasti seperti hari ini Ketakpastian membuatku tertekan Aku terdesak oleh kesempitan Kesepian mulai mencengkeram batinku terus dan terus mendesak hingga pikiranku buntu Hatiku terhempas Aku tak bisa bernafas Paru-paruku bak

    Seseorang pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Masa jenuh, dan bosan dengan aktifitas yang dia jalani setiap hari. Ini adalah puisi yang aku ciptakan saat mengalami masa-masa itu. Silahkan dinikmati dan jangan lupa komentarnya. Terima kasih.... Balada Pendusta Elva N.S. Aku perkenalkan kehidupan dustaku Saat orang sukses Dan   aku merasa kehebatan orang itu tak sebanding denganku Tak terima dengan keadaan - protes Tapi semua hanya pikiran-pikiran semata Tanpa ada pembuktian nyata Inilah yang disebut angan tak bermata Yang sekali hinggap, esoknya hilang entah kemana Hanya harapan yang terbawa angin terbang Ke api impian Hilang   tinggal abu kekacauan Kacau karena selalu mengabaikan kesempatan Tak tahulah apa yang aku pikirkan Pikiran.. Selalu memberikan keindahan akan masa depan Menarik ke lengan hayalan Hayalan bermandikan madu Bertahtakan semua batu-batu zavir Yang lenyap ditelan angin Ah… Hidup memang indah bagi

TIPS MEMULAI SUATU BISNIS M emang memikirkan sebuah bisnis (baca : wirausaha) apalagi menghitung-hitung keuntungkan yang akan didapat  bisa membuat seseorang terlena. Namun pada kenyataannya memulai suatu usaha tak semudah kita membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan agar usaha tersebut bisa berhasil dan sukses. Bukan sekedar kita membuka suatu usaha tanpa perencanaan sedikitpun, karena kebanyakan melakukan sesuatu tanpa perencanaan akan mendatangkan kegagalan.             Tapi jangan khawatir! Karena  pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan beberapa tips  bagi para ramaja yang hendak memulai usaha agar usaha yang  dilakukan dapat berjalan dengan lancar. 1.     Awali Dari Mimpi Semua yang kita lakukan berasal dari mimpi besar. Gunakan mimpi besar ini sebagai motivator kita untuk maju. Berusaha mewujudkan sesuatu yang kita impikan, termasuk untuk dapat berhasil sukses dan membantu orang tua. Dari mimpi besar ini akan terwujud kesu

    Ini adalah cerpen yang pernah aku kirimkan ke tabloid gaul. Tapi kayaknya gak diterbitin, mungkin karena filenya terjatuh ke kolong meja kali terus kesapu sama OBnya. Atau karena mereka pikir cerpenku terlalu bagus, makanya mereka memberikan kesempatan kepada cerpen di bawahku untuk maju terlebih dahulu (menghibur diri.com), heheeeee....peace Pak.      Saya rasa kalian yang lebih mampu menilai bagaimana cerpen saya ini. Jika bagus katakan bagus. Jika jelek, jangan takut untuk memberikan masukan . Karena komentar Anda mampu mengubah diri saya menuju yang lebih baik. Cinta Terakhir Keysa oleh: Elva N.S     Satu persatu bulir air hujan jatuh membasuh bumi. Semakin lama air itu semakin deras, membuat semua orang berlari untuk berlindung darinya. Namun Nugie tak beranjak dari tempatnya, membiarkan baju hitamnya basah kuyup terkena air hujan. Di depan sebuah pusara air mata Nugie tumpah tak terbendung, seakan tak mau kalah dengan derasnya hujan. Dia tak bisa memaafkan dirin