Biodata Penulis

gaya foto mata juling melihat ke atas
*lagi poopuler
    Nama lengkapnya Elva Ni’matus Sholikah, biasa dipanggil Elpa, Elepa, atau hanya sekedar “hei” jika mereka lupa namaku *tragis
     Kegiatannya saat ini masih disibukkan dengan berbagai aktifitas kampus di Universitas Negeri Malang yang serba padat *sok sibuk (padahal gak terlalu). Di tengah kesibukan kuliah, dia masih menyempatkan diri untuk melakukan aktifitas yang digemarinya yaitu tidur siang. Tidur siang baginya adalah saat dimana otak beristirahat untuk menjalankan tugas-tugasnya yang sangat kompleks dan padat, terutama istirahat dari tugas-tugas kampus yang menumpuk dan perlu segera dikerjakan sebelum batas akhir waktu pengumpulan tugas. Lalu kenapa malah tidur? Bukankah lebih baik memanfaatkan waktu tidur ini untuk mengerjakan tugas. Menurutnya tidur siang lebih baik karena setelah bangun nanti badan menjadi lebih fresh dan alhasil mengerjakan tugas pun lebih semangat dan hasilnya pun maksimal. Berbeda jika kita mengerjakan tugas pada waktu tidur siang, otak akan menjadi jenuh sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal. “Tidur siang is a must” ?
    Anak pertama dari pasangan Bapak Nur Halim dan Ibu Siti Khotimah ini memiliki hobi membaca. Pada waktu senggang, dia mampu melahap buku apa saja yang dia temukan. Bahkan dia sering kepergok membaca berita di koran yang dijadikan bungkus ikan asin *ieh…. Dengan hobi membaca ini dia menjadi gemar mengoleksi buku, mulai dari novel, cerpen, buku bisnis, majalah, koran sampai buku pelajaran (kalo yang ini kewajiban ya?hehe…). Untuk menyalurkan hobi membacanya ini, dia bersama teman-temannya sering hunting ke toko buku untuk menambah koleksinya. Tempat yang sering dia kunjungi diantaranya Gramedia, Tisera, dan Toga Mas. Namun ada satu tempat favorit yang tidak boleh di lewatkan, yaitu Pasar
Buku Wilis. Pasar buku ini menjual buku bekas dan kebanyakan buku bajakan (husss…jangan keras-keras *berbisik). Kenpa menjadi tempat favorit? tentu saja harga yang ditawarkan di tempat ini jauh di bawah harga buku aslinya.

    Dari hobinya membaca buku ini, dia memiliki cita-cita membuat perpustakaan pribadi dengan buku-buku yang dia koleksi. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut dia sudah menyusun rencana yaitu selama kuliah dia akan membeli buku-buku bacaan (@Wilis) tiap minggunya. Coba bayangkan berapa jumlah buku yang sudah dikoleksi saat lulus kuliah kelak *kurang tahu juga sih berapa, tapi yang pasti banyaklah.
terinspirasi oleh seorang tahanan
    Semakin banyak membaca buku, semakin kuat keinginannya untuk mebuat bukunya sendiri. Melihat namanya terpajang di sampul depan sebuah buku apalagijika buku itu nampang di toko buku besar seperti Gramedia, sungguh kebahagiaan dan prestasi yang tiada tara. Namun saat ini dia masih ragu dengan kemampuannya menulis, mungkin masih 100 tahun lagi untuk bisa menjadi penulis terkenal *hopeless. Siapa yang mau menyemangati aku?
    Selain tertarik dengan membaca dan dunia kepenulisan, dia juga tertarik dengan dunia bisnis. Di kelasnya kini, dia terkenak dengan julukan “otak kapitalis” yang berarti selalu memikirkan uang dan dagang. Eits.. tapi jangan salah sangka dulu, bukan berarti dia teman yang perhitungan. Ada saatnya berpikir kapitalistis, dan ada saatnya dia sebagai Elva yang baik hati *dilarang keras muntah. ?
    Khayalan konyol: Bagaimana jadinya jika buku digabung dengan bisnis? dan jawabannya adalah:
1.    Mengumpulkan buku dan mewujudkan cita-cita membuat perpustakaan, kemudian membuka tempat penyewaan buku bacaan (semacam rental buku). Untung yang didapatkan cukup besar yang membuat kita menjadi kaya.
2.    Menciptakan sebuah karya masterpiece *garuk-garuk kepala, gak yakin, misalnya saja puisi, cerpen, atau novel. Karya tersebut berhasil diterbitkan oleh penerbit ternama dan kita mendapatkan royalty. Ditambah lagi kalau buku kita terjual banyak atau bahasa kerennya best seller, berapa tuh untung yang didapat? pasti cukup membuat kita kaya dan tersohor.
    Ya itulah Elva, suka tidur dan pengkhayal tinggi *identik dengan kata malas. Bukan berarti mengkhayal itu tidak boleh, kadang sesekali (kebanyakan berkali-kali) kita dianjurkan untuk berkhayal. Khayalan ditambah tekat dan usaha untuk mewujudkannya menjadi kunci kita untuk sukses. Bukankah cita-cita berawal dari khayalan? Jadi HIDUP MENGHAYAL…..

*Tambahan:
Tips membeli buku dengan harga miring *@Wilis
1.    Siapkan mental dan fisik Anda.
2.    Pintar-pintar merayu, karena menawar tak akan berhasil tanpa rayuan.
3.    Perbanyak senyuman.
4.    Tawarlah buku yang akan Anda beli setengah harga.
5.    Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada penjual buku yang memberikan harga murah.
Selamat Mencoba……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen "Cinta Terakhir Keysa" (teenlit)

Masa KAnak-KanakQ

PIDATO KESEHATAN