SEPUCUK SURAT CINTA DI UJUNG EMBUN PAGI
ada sautu pikiran yang aneh ketika aku memikirkanmu, bahkan apabila aku membaca sekilas namamu pada nama sebuah warung atau wartel seolah-olah ada pisau yang menyayat daging dalam hatiku tipis-tipis...perih, sangat perih. aku sadar perasaan ini muncul karena rasa cinta yang berlebih terhadapmu. namun apakah cinta ini salah??haruskah rasa ini aku padamkan.  semakin lama mengenalmu akhirnya aku semakin yakin bahwa dirimu tak ingin bersamaku, memang cinta tak bisa dipaksakan, karena hatilah yang memilih cinta. saat hatiku galau aku menulis sebuah puisi. entah untuk siapa aku menulis puisi, mungkin berharap agar dirinya mengerti perasaan dan isi hatiku, mungkin juga untuk menghibur hati yang sedang hancur, atau mengasihani diri sendiri karena cintanya bertepuk sebelah tangan. entahlah!   "Hanya Kamu"  oleh elva   tiap detik  tiap hembusan nafas  bahkan tiap sel dalam tubuhku  tak pernah lepas akan bayangan tentag dirimu   perasaan ini  rasa ini  akankah sampai padamu   hanya kamu...