SEPUCUK SURAT CINTA DI UJUNG EMBUN PAGI

ada sautu pikiran yang aneh ketika aku memikirkanmu, bahkan apabila aku membaca sekilas namamu pada nama sebuah warung atau wartel seolah-olah ada pisau yang menyayat daging dalam hatiku tipis-tipis...perih, sangat perih. aku sadar perasaan ini muncul karena rasa cinta yang berlebih terhadapmu. namun apakah cinta ini salah??haruskah rasa ini aku padamkan.
semakin lama mengenalmu akhirnya aku semakin yakin bahwa dirimu tak ingin bersamaku, memang cinta tak bisa dipaksakan, karena hatilah yang memilih cinta. saat hatiku galau aku menulis sebuah puisi. entah untuk siapa aku menulis puisi, mungkin berharap agar dirinya mengerti perasaan dan isi hatiku, mungkin juga untuk menghibur hati yang sedang hancur, atau mengasihani diri sendiri karena cintanya bertepuk sebelah tangan. entahlah!

"Hanya Kamu"
oleh elva

tiap detik
tiap hembusan nafas
bahkan tiap sel dalam tubuhku
tak pernah lepas akan bayangan tentag dirimu

perasaan ini
rasa ini
akankah sampai padamu

hanya kamu dan cuma kamu
ku tak mau yg lain tahu
hatiku hanya milikmu

bukan dirinya yg kumaksud
yang pergi meninggalkanku
bagai kumbang terbang
tak tentu arah tujuan

tapi kamu dan hanya kamu
yang selalu ada di hatiku
seperti fajar yg selalu mendampingi pagi
ku kan slalu setia menanti
hingga kau mengerti perasaan ini
9/21/2010

namun apa yang aku harapkan hanyalah tinggal harapan yang tak akan pernah jadi kenyataan. entahlah apa yang aku pikirkan kini. aku hanya merasa apa yang aku lakukan dan apa yang aku perjuangkan tinggal sia-sia, tak ada gunanya. memang dari awal kau hanya menganggapku sebagai teman. dan membiarkanku terlena dalam imajiku sendiri. kau tahu tapi kau tak pernah menyadarkanku dari lamunan ini. jangan merasa takut untuk menyakitiku, tapi sakiti aku agar aku tidak terperosok semakin dalam dari jurang hayalanku.

beginilah sekarang hasilnya,mungkin secara tak langsung aku membubarkan persahabatan kita. namun secara diam-diam aku akan menjauhimu, aku tahu bagaimana perasaanku setiap kali kau dekat dengan teman wanitamu. biasa saja. ya karena aku sudah terbiasa sakit hati, darah di setiap nadiku bahkan di jantungku sudah kaku dan beku untuk merasakan perih. mungkin hanya sedikit luapan-luapan kecil dalam dada yang memaksa untuk keluar karena protes terhadap nasib yang tak pernah memihak padaku. untuk itu aku menjauhimu kawan dan berharap cara ini mampu mengurangi rasa cinta itu padamu. agar aku tak merasakan sakit hati lagi jika kau dekat dengan wanita lain. agar aku dapat terebebas dari belenggu ini.

memang dari sebelumnya aku sudah memprediksi hal ini bakal terjadi, mengingat hal ini tak cuma sekali terjadi padaku. bahkan aku sudah menulis semuanya dalam puisi sehingga apabila kelak aku sakit hati aku sudah membuat perjanjian dengan diriku sendiri agar tidak menyesal nantinya.

"Cinta Putih"
oleh elva

Dibalik suasana yang ramai ini
Aku masih bisa melihatmu
Aku masih bisa merasakanmu
merasakan kehadiranmu disisikku
Apakah kau juga merasakan
Apa yang saat ini ku rasakan?
Mungkin tak seperti ini jadinya
Jika kau tetap di sini, disampingku
Hidupku akan penuh warna
Indah..

Tapi kini aku sadar
Kita tak mungkin bisa bersama
Cintaku tak bisa berujung denganmu
Karena kini di hatimu ada hatinya
Tawamu adalah tawanya
Bahagiamu adalah bahagianya
Mengharapkanmu menjadi milikku
Sama saja berharap memeluk bulan
Biarkanlah aku di sini
Sendiri
Menyimpan putih cintaku untukmu
19/06/2010

dan kini aku bersyukur pernah mempunyai cinta untukmu. cinta yang walaupun  hanya dalam anganku namun aku pernah merasakan bahagia karenanya, merasa sedih, dan merasa cemas. itulah arti dari sebuah hidup yang sebenarnya. dan biarkan surat-surat cintaku ini menetes seperti halnya embun pagi yang akan hilang seiring berjalannya waktu.. ((masih tetap berharap))

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen "Cinta Terakhir Keysa" (teenlit)

PIDATO KESEHATAN

Masa KAnak-KanakQ