Perempuan dalam Sajak

Puisi yang saya dedikasikan untuk para perempuan di Indonesia. Tidak bagus karena pada dasarnya memang saya tidak bisa membuat puisi (saya sadari baru-baru ini setelah sekian lama ngotot jago buat puisi), namun cobalah untuk sedikit merenungkan arti perempuan, ibu, saudara, sahabat, teman sebagai sosok yang berbeda dan sangat berarti bagi kita.


Dari Mata Bunda
oleh Elva Ni'matus Sholikah

Dari matamu aku bisa melihat dunia
Dari matamu aku pun bisa tertawa
Dari matamu aku merasa bahagia
Dari matamu ku tahu kau mneutupi luka

Tataplah mataku Bunda
dan kau bisa melihatku
Anakmu yang telah kau besarkan dulu
Kini telah dewasa
 Siap melangkah menuju kehidupan baru
Menyambut tangan-tangan  mungil
dan senyum yang lucu
Kelak matamu akan menjadi mataku


***


Perempuan Tanpa Cinta
Elva Ni'matus Sholikah

Berdiri di lorong sunyi
Aku terisak sendiri
Berharap kau datang menghampiri
Hatiku yang kian mati

Datanglah wahai kekasih
Telah lama raga ini menanti
Senyummu pun kian  pergi
Meluluh lantakkan hati ini

Datanglah sang kekasih
Rintik tlah menjadi hujan
Menyamarkan bulir halus yang berjatuhan
Membiaskan cermin yang berserakan
Menyisakanku berdiri di lorong kesepian

Datanglah kekasih
Temani aku sekali lagi
Melukiskan warna cerah di lorong muram ini
Agar aku tak sendiri lagi
Hingga esok matahari menyapa pagi


***


Surat Cinta
Elva Ni'matus Sholikah

Gerimis sore ini
KU antar kau ke pusara pagi
Kau lambaikan tangan mentari
Yang tenggelam di ketiak sang giri

Di sana kau pernah berjanji
Pada sepertiga koko ayam berbunyi
Kau akan datang menantang pagi
Mencuri rezeki yang dititipkan sang ilahi

Lalu tawamu pecah merekah
Merah
Di sore gerimis penuh darah
melangkah berbalut pasrah
Bibirmu memeluk pesona Ka'bah

Satu persatu mata itu layu
Jatuh berhambur menjadi kabur
Namun keindahan moksa tetap beralun
hingga sukma menetes doa

Malang, 25 April 2012

***


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen "Cinta Terakhir Keysa" (teenlit)

Masa KAnak-KanakQ

PIDATO KESEHATAN