BARA
Api itu tetap
menyala-nyala di matamu, sedangkan air terus menggenangi kelopak mataku. Sejak
sore tadi, kabut masih bergelayut di ruang ini, belum mau pergi. Padahal esok
hari kau sudah harus pergi, namun mengapa harus kita akhiri seperti ini.
Aku terus meronta dan bersujud dihadapanmu, namun kau
tetap teguh pada pendirianmu. Sebelum kau pergi ternyata kau tahu bahwa aku
telah pergi terlebih dahulu. Dan aku telah terperosok di tempat yang tak ku
mengerti.
Komentar
Posting Komentar